DPC PKB Gunungkidul Menggelar Tirakatan Harlah Ke-27 PKB Dengan Tema Indonesia Produktif



Gunungkidul, Mitranegaranews.co. | Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa ( DPC PKB) Kabupaten Gunungkidul pada hari Selasa, 29 Juli 2025 malam menggelar acara tirakatan dan tasyakuran hari lahir ( harlah) ke-27 berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB). Harlah PKB ke-27 yang di adakan oleh DPC PKB Gunungkidul dengan tema nasional Indonesia produktif. 


Hadir dalam acara tersebut antara lain, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, Ketua DPC PKB Gunungkidul, Haji Sutiyo, S. E berikut jajaran, Anggota Fraksi PKB baik DPRD Gunungkidul maupun DPRD Propinsi DIY, Ketua Dewan Syuro, para Ketua DPAC PKB se Gunungkidul bersama sekretaris dan dewan syuronya serta Banom - Banom PKB. 


Ketua DPC PKB Gunungkidul, Haji, Sutiyo, S.E dalam sambutanya mengatakan, dalam harlah PKB yang ke-27 tahun ini dengan mengusung tema Indonesia Produktif kita berharap Indonesia benar-benar produktif dalam hal apapun. Tema ini juga mendorong agar kita selalu semangat dalam mendulang kader - kader yang produktif.

Kusus di Gunungkidul, dalam usianya yang ke-27 tahun ini, sudah terbukti memunculkan kader - kader yang produktif dan konsisten, seperti pak Suwignyo yang sampai sekarang sudah duduk menjadi anggota dewan sebanyak 5 kali (periode). 

Perkembangan PKB Gunungkidul senantiasa menorehkan hasil dari kader-kader yg produktif. 

Harapan kita semakin mengalami kenaikan prestasi.Jika untuk tahun ini PKB menduduki rengking ketiga dari seluruh partai yg ada. Target kita kedepan minimal kita berada pada posisi ke 2 besar. Kepada pak Joko Parwoto, selaku Wakil Bupati , kami mohon dukungan dan motifasi agar pemilu yang akan datang bisa menduduki dua besar di Gunungkidul, harapnya. 


Untuk meraih suara yg banyak, kita harapkan kekompakan dan kesolidan kita bersama, agar PKB nampak adem ayem dan meningkatkan perolehan suara seperti yg kita harapkan. Juga kepada anggota fraksi untuk guyup rukun dan menjaga keharmonisan, membangun politik yang adem ayem. Apalagi pada tahun depan, 2026 di PKB Gunungkidul akan ada Muscab, karena periode kepemimpinan saya akan berakhir pada bulan Juli 2026. Saya berharap semua kader dan warga PKB dalam muscab dan muswil tetap menjaga kerukunan dan adem ayem. Acara tirakatan dan tasyakuran hari lahirnya PKB ke-27, juga diadakan mujahadah yang dipimpin KH.,Arif Gunadi, M. Pd. I, Pemotongan tumpeng oleh ketua DPC PKB, H. Sutiyo, S. E dan tausyiah oleh Drs. KH., Stamin Fauzi. 


Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto mengatakan, sangat berterimakasih atas undanganya untuk ikut hadir secara resmi dalam acara tirakatan Harlah PKB yang ke-27. Secara pribadi saya mengucapkan terimakasih kepada PKB yang sudah mengusung saya hingga meraih kemenangan menjadi wakil Bupati Gunugkidul. Untuk membangun PKB Gunungkidul kususnya, kedepan marilah tetap membangun keharmonisan, kesolidan, kekompakan, selalu mengevaluasi keorganisasian dan menjalin kerjasama yang lebih baik. Sebagai partai religius harus menjadi partai yg profesional, solid dan harmonis. Sehingga PKB bisa membawa sinar kebaikan di Gunungkidul. 


Sedangkan Suwignyo yang saat ini menjadi wakil ketua DPRD Gunungkidul, kebagian membacakan sejarah lahirnya PKB. Inilah point - point yang sangat penting adalah, bahwa PKB dan NU, tidak bisa dipisahkan, PKB lahir dari kandungan NU, dibesarkan warga NU. Oleh karena itu untuk menuju PKB Maju, kita harus selalu menjalin hubungan yang harmonis, yang solid dan adem ayem dengan kalangan NU. 


Inilah cuplikan sangat penting sejarah lahirnya PKB, yang wajib kita mengerti. Sang inisiator pembentukan parpol bagi warga NU adalah K. H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dengan didukung kuat oleh deklarator lainya seperti KH, Munasir Ali, KH., Ilyas Rudiyat, KH., A. Mustofa Bisri, serta KH. A. Muchith Muzadi. 


Proses selanjutnya penentuan nama partai yang disahkan melalui musyawarah tim asistensi lajnah, tim lajnah, tim NU, tim asistensi NU, perwakilan wilayah, para tokoh pesantren dan tokoh masyarakat. 


Yang akhirnya deklarasi pun dilaksanakan di Jakarta pada 29 Robiul Awal 1419 Hijriyah atau 23 Juli 1998 ditetapkan sebagai hari lahirnya PKB. 


(Penulis : Warjiyo)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama