Dibilang Membuat Pernyataan Konyol Dan Pikun, Inilah Tanggapan Bacalon Bupati Gunungkidul Benyamin Sudarmadi


 Gunungkidul, mitranegaranews.co || Paska Lebaran beberapa minggu ini, jelang Pilkada serentak, kususnya di Kabupaten Gunungkidul sudah mulai bermunculan nama - nama  bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul, baik yang sudah secara resmi mendaftarkan diri  lewat partai politik maupun perseorangan. Melansir kabar dari sebuah media online,  https.// www.onlinenewas.id, hari  Rabu 24 April 2024 dengan sebuah judul kritik pedas bagi bacalon Bupati Gunungkidul 2024. Dalam pemberitaan tersebut  salah seorang bacalon Bupati Gunungkidul dianggap telah keseleo lidah oleh seorang awak media yang sekaligus pemimpin redaksi infogunungkidul.com, Bambang Wahyu Wijayadi. 

 Dalam pemberitaan tersebut beliau mengutip sebuah pernyataan yang disampaikan oleh bacalon Bupati Gunungkidul Benyamin Sudarmadi yang konon mengatakan "jadi Bupati di Gunungkidul kudu duwit akeh, ra perlu titel, ra perlu terkenal, ra perlu pinter mas".


Pernyataan Benyamin Sudarmadi via whathsApp pada tanggal 22 April 2024 tersebut oleh Bambang Wahyu Wijayadi yang berprofesi sebagai seorang wartawan sastrawan dan juga budayawan, dianggap  sebagai sebuah pernyataan yang konyol dan pikun.


Pemberitaan ini terus bergulir dan jadi konsumsi publik, kususnya masyarakat Gunungkidul. 

Menanggapi hal tersebut, Benyamin Sudarmadi yang kami konfirmasi melalui chating whatsApp, Rabu 24 April 2024 malam mengatakan, " saya tidak kesleo lidah mas".*semoga dengan pemberitaan seperti ini bisa menyadarkan para ulama, para tokoh masyarakat, para pendidik, para pejabat desa dan para cendekiawan sadar sak sadar - sadare* Yaitu sadar akan politik uang. Tugasnya bagaimana mengedukasi masyarakat agar tidak mata duitan, terang Benyamin, yang dikabarkan dalam Pilkada tahun 2024 ini akan maju kembali jadi Bupati Gunungkidul dengan menggunakan hak politik independen.



Sementara itu salah seorang bacalon kepala daerah yang sudah mendaftarkan diri melalui Partai Golkar, Dr. Supriyadi ketika dimintai komentarnya mengatakan, pernyataan itu kalau benar ya kita maklumi, tetapi untuk mengedukasi masyarakat Gunungkidul itu langkah yang kurang mendidik. Masyarakat butuh cerdas, melek politik, melek pendidikan, biar memiliki karakter yang baik, tidak larut dengan pragmatisme. Kalau cerdas bisa mandiri, tidak miskin dan tidak menjual kemiskinan, katanya.


Memang butuh waktu dan itu memerlukan Pemimpin yang memiliki ide original untuk memperbaiki Gunungkidul. Sehingga latar belakang pendidikan atau gelar akademik yang dimiliki setiap warga negara adalah proses evolusi dan mental individu. Dengan gelar yang disandang pasti bermanfaat. Minimal menjadi motivasi intrinsik mereka. Bagi yang tidak memiliki gelar pun tidak masalah, kan punya potensi diri dan motivasi sosial, kita hargai pendapat tersebut, pungkas Supriyadi. 


( Penulis : Wajiyo )


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama