Peletakan Batu Pertama Oleh Wakil Bupati Joko Parwoto Tandai Pembangunan Anjungan Cerdas Kalurahan Karangawen

Gunungkidul, MNnews | Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto bersama dengan Aris Eko Nugroho, selaku Paniradya Keistimewaan Jogjakarta melakukan peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan anjungan cerdas di Kalurahan Karangawen, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, D.I Yogyakarta, pada hari Senin 23 Juni 2025, siang.

Acara peletakan batu pertama pembangunan terminal anjungan cerdas yang digagas oleh  Lurah Kalurahan Karangawen, Erman Susilo, S.IP, M.I.P., bersama Pamong Kalurahan yang terletak di tepi jalan jalur lintas selatan ( JJLS ), yang tidak jauh dari balai Kalurahan Karangawen, dengan menggunakan anggaran BKK Danais tahun 2025 sebesar 1 Milyart Rupiah, dari RAB 2,5 M.

Para pejabat penting yang hadir dan melakukan peletakan batu pertama secara bergantian antara lain, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, S.E., M.M, Ketua Paniradya Keistimewaan Yogyakarta, Aris Eko Nugroho, SP.,M.Si, Kajari Gunungkidul, Jaka Slamet Mulyana, S.H., M.H., Kepala Dinas Pariwisata DIY yang diwakili Kabid Destinasi,  Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Panewu Kapanewon Girisubo, Edy Sedono, S.IP., M.Si bersama Forkompinkap, Lurah Kalurahan  Karangawen, Erman Susilo, S.IP., M.I.P.,bersama Pamong Kalurahan dan Lemabaga dan sejumlah undangan lainya.

Lurah Kalurahan Karangawen, Erman Susilo dalam sambutanya mengatakan, kami atas nama Pemerintah Kalurahan Karangawen, sangat berterimakasih atas kehadiran para pemangku kebijakan, baik dari Propinsi maupun Kabupaten. Hari ini akan menjadi sebuah sejarah baru bagi Karangawen dengan adanya peletakan batu pertama pembangunan anjungan cerdas yang akan dibangun. Dengan bermodal keseriusan dan kekompakan kami, semoga akan membawa kemanfaatan dan kesejahteraan, harap Erman Susilo.

Sebagai desa wisata *Murakapi* kami yang memiliki TKD ditepi JJLS, lantas membuat masterplen untuk membuat terminal anjungan cerdas. Kemudian pada tahun 2024 melakukan pemaparan dihadapan Paniradya, dengan tujuan memajukan Kalurahan Karangawen untuk membawa kesejahteraan warga masyarakat. Di res area ini, nantinya akan kita bangun kios/los pedagang dari 8 padukuhan. Bumkalmart yang akan menjual produks produks UMKM. Juga akan kita bangun joglo, mushola, toilet dan fasilitas umum lainya. Dari dana tahun 2025 sebesar 1 Milyart  dari total RAB 2,5M, target selesai tahun 2026, lapor Erman Susilo.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, dalam sambutanya mengatakan, seandainya Lurah Lurah di Gunungkidul bisa mengambil Danais dengan kearifan serta aktif dan kreatif untuk tujuan kemajuan Kalurahan dan kesejahteraan masyarakat sebagaimana Kalurahan Karangawen ini sangat bagus. Harapan kami dengan pembangunan anjungan cerdas disini menjadi tepat secara ekonomi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena sebagai jalur lintas selatan, menjadi sarana penunjang wisata. Untuk itu agar seluruh elemen dimohon untuk mendukung.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Paniradya Keistimewaan Jogjakarta, Aris Eko Nugroho, menjelaskan, kepercayaan Ngarso Dalem kepada kita untuk memberikan BKK Keistimewaan, sebenarnya semua Kalurahan di beri angka sesuai keperluan masyarakat. Yang terpenting dalam mengajukan proposal semua harus sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan. Jangan sampai dalam pengajuan proposal tidak mengetahui pemanfaatannya. Danais itu mudah untuk diraihnya, tapi harus punya komitmen yang jelas.  Harapan kami, semua bisa saling kolaborasi, sehingga pembangunan anjungan cerdas ini harus segera diselesaikan dan optimalkan pembangunanya untuk kemanfaatan bersama.

Baik Kajari Gunungkidul,  Jaka Slamet Mulyana maupun Panewu Kapanewon Girisubo, Edy Sedono, mendukung langkah Pemkal Karangawen dan berterimaksih atas kepercayaan dari Paniradya. Kami yakin dengan Pemkal Karangawen yang kinerjanya kompak, komitmen dan konskwen, mudah mudahan ini membawa kesejahteraan. Disisi lain anjungan cerdas ini, akan mendukung sekali pariwisata di Gunungkidul. Kajari juga berharap agar seluruh pengerjaanya dimaksimalkan. Setiap ada pengelolaan anggaran harus ada keterbukaan dalam penggunaan anggaran.

( Penulis : Wajiyo )