PONOROGO, MNnews
I Grebeg Suro 2025 tak hanya fokus mengembangkan kesenian dan kebudayaan
tradisional di Kabupaten Ponorogo tapi juga mengkampanyekan pelestarian
lingkungan. Upaya tersebut dikemas dalam kegiatan Lomba Melukis Tong Sampah
yang diinisiasi Yayasan Batu Hijau.
Ketua yayasan tersebut, Eva Susanti mengatakan agenda kali
ini adalah yang kedua kalinya digelar dalam dua tahun berturut-turut. “Tahun
ini kita memberikan tempat untuk anak-anak melukis di atas ember bekas cat
dengan tema Ponorogo dan lingkungan,” katanya, Minggu (22/6/2025).
Perlombaan kali ini berlangsung di Pendopo Agung Ponorogo
setelah dibuka langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko. Adapun, pesertanya terdiri
dari kategori pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan sederajat se-Kabupaten Ponorogo.
Peserta yang berjumlah 37 orang memperebutkan piala dan uang
pembinaan dari Yayasan Batu Hijau. Selain itu, yayasan tersebut juga memberikan
beasiswa kepada 11 pelajar berprestasi untuk ketiga kalinya di Ponorogo hingga
saat ini.
“Pemberian beasiswa ini biasanya setiap enam bulan sekali
kami berikan,” kata Eva seusai pembukaan lomba tersebut. Beasiswa tersebut
diharapkan dapat memotivasi para siswa untuk lebih giat belajar dan meraih
prestasi yang membanggakan.
Sementara itu, Lomba Melukis Tong Sampah 2025 berlangsung
secara kompetitif karena para peserta memiliki kreativitas dan kemampuan yang
hampir sama. Banyak di antara mereka melukis objek dan pemandangan bernuansa
cerah atau berwarna-warni ditambah slogan untuk menjaga lingkungan.
Penanggung jawab acara kali ini, Umi Hamamah menjelaskan
alasan mereka menggunakan tong sampah sebagai media lukisan. Dia mengakui
ketentuan itu berbeda dari perlombaan tahun lalu yang menggunakan kaus polos
sebagai media lukisan.
“Kita memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar kita
biar lebih menarik, lebih bermanfaat. Jadi, selama ini, kalau ember bekas cat
ini digunakan untuk tong sampah itu biasa, tapi kalau kita lukis itu akan lebih
menarik,” katanya.
Bentuk tong sampah yang tidak rata menjadi tantangan
tersendiri bagi para peserta. Seluruh karya buatan para peserta rencananya akan
dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah sekaligus hiasan untuk
memperindah ruangan.
Dalam pidato sambutannya, Bupati turut mengapresiasi
kegiatan kali ini sebagai bagian dari rangkaian Grebeg Suro 2025. Dia pun
mengajak semua pihak untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan
mengapresiasi karya buatan para peserta dan meniru kreativitasnya.
(Muh Nurcholis)
Posting Komentar