Header Ads Header Ads Header Ads src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYreO2_GRKs0qrqPrB4m6FRFAuXFZ_I664RZ3JTKUPEzvXJfwbWhq47d7Gw9gJHHjsRa5QqpJqB3QTVuogSZZ1Tv-boa_OO8b5Xt56Z9mdusc-0Ajf3P-x2GeAMPjlKBi0VFcSSmZ2Awc709szEhVi1ChvAIkoy4q33OL5FsFv59wt0Hb4XCUDy13tdSM/s320/20250325_124654.jpg' alt='Header Ads'/> Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads

Puluhan Mahasiswa STISIP Letakkan Almamater di Tanah dalam Aksi Unjuk Rasa sebagai bentuk penolakan terhadap Study Banding

Banten, MNnews | Puluhan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Banten Raya Pandeglang menggelar Aksi Demonstrasi sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap Program Kampus yakni Study Banding ke Luar Daerah, pada Rabu, 18 Juni 2025


Ditengah Hujan Lebat, Massa Aksi tetap semangat dalam menyampaikan Aspirasinya di Lapangan Kampus STISIP Banten Raya dengan pengawalan cukup ketat dari Kepolisian untuk menjaga ketertiban selama Aksi ini berlangsung


Puluhan Almamater Kampus mereka Letakkan di atas tanah sebagai bentuk kekecewaan dan kekesalan akan kebijakan kampus yang dinilai tidak pro mahasiswa, khususnya terkait Program Study Luar Kampus


Dalam Aksinya, Massa Aksi membawa sejumlah Poster dan Spanduk bertuliskan Kritikan tajam, salah satunya bertulis; “tak ada keterlibatan mahasiswa”, “tolak kebijakan sepihak”. 


Koorlap Aksi I, Ahmad Hadi. Menjelaskan bahwasanga kegiatan itu hanyalah kegiatan seremonial karena berkaca pada angkatan angkatan sebelumnya yang sudah pernah mengalami Study Luar Kampus, juga dalam proses perencanaannya dinilai buruk karena tidak libatkan Mahasiswa


“Study Luar Kampus hanya kegiatan Seremonial belaka tanpa adanya penguatan ilmu, jaringan maupun keterampilan, selain itu juga mahasiswa tidak diberikan ruang untuk ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan kegiatan, jadi itu merupakan sebuah kecacatan dalam merumuskan kebijakan, karena mengesampingkan partisipasi/keterlibatan mahasiswa serta tidak adanya Akuntabilitas dan Transparansi yang jelas”. Tehasnya


Adapun Tuntutan yang mereka suarakan diantaranya adalah; Meminta kepada Ketua STISIP Banten Raya untuk melakukan Evaluasi yang diharapkan bisa menghaus program Studi Luar Kampus dan mencabut Surat Keputusan (SK) yang dianggap memberatkan dan tidak efektif dilaksanakan, mereka juga menuntut agar mahasiswa dilibatkan dalam proses perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program, sebagai bentuk hak partisipasi dalam kebijakan kampus.


Mahasiswa juga menyoroti tidak adanya keterbukaan dari pihak penyelenggara program, mulai dari penyusunan agenda hingga rincian keuangan. Kurangnya transparansi ini dinilai mencederai semangat demokrasi kampus dan akuntabilitas lembaga pendidikan.


Rosi selaku Korlap II juga menilai bahwa kegiatan Study Banding ke luar daerah hanya membebankan kepada mahasiswa dan dicap tidak efektif


“kami Mahasiswa Semester 4 program studi Administrasi Publik dan Ilmu Pemerintahan menggelar aksi ini sebagai bentuk protes kami terhadap lembaga yang dimana mmbuat program studi luar kampus tanpa melibatkan partisipasi dari Mahasiswa, mulai dari tahap perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan, tidak adanya transparansi yang jelas ketika kami diharuskan melakukan pembayaran sejumlah Rp.1.950.000.00,- dan kami menilai kurang nya Efektifitas daripda kegiatan ini, kami pikir untuk apa pergi jauh ke Wonosobo jika kita bisa melakukan penelitian di daerah banten saja agar tidak mmbebani Ekonomi daripada Mahasiswa” ujarnya


Aksi berlangsung damai hingga sore hari, dan ditutup dengan penandatanganan fakta Integritas oleh ketua STISIP Banten Raya Yang diwakili oleh Wakil Ketua 1. Mereka menyatakan akan terus mengawal isu ini hingga ada tindakan konkret dari pihak lembaga dan pemerintah.


Sepdi


 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama