BLITAR, MNnews | Sebanyak puluhan lansia di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, diduga mengalami keracunan makanan usai mengikuti kegiatan posyandu lansia pada Sabtu (10/5/2025). Informasi dihimpun pada Minggu (11/5/2025), para lansia tersebut mengeluhkan gejala seperti lemas, diare, mual, dan muntah.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, kegiatan posyandu lansia rutin tersebut dihadiri sekitar 57 lansia. Dalam kegiatan itu, para peserta melakukan senam pagi dan pemeriksaan kesehatan. Usai kegiatan, mereka diberikan bingkisan berupa kolak kacang hijau dan dua buah pisang yang disediakan oleh kader posyandu.
Sejumlah lansia mengonsumsi makanan tersebut di lokasi, sementara yang lain membawa pulang. Keesokan harinya, Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, bidan desa setempat menerima laporan dari warga terkait sejumlah lansia yang mengalami gejala keracunan. Mereka kemudian diarahkan ke Puskesmas Boro Selorejo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kepolisian Sektor Selorejo bersama tim Inafis dan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar telah mendatangi Puskesmas Boro untuk melakukan pendataan dan pengecekan terhadap para korban. Pihak berwenang juga telah berkoordinasi dengan kepala puskesmas dan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium. Penyelidikan epidemiologi (PE) juga tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan.
Dari data yang berhasil dihimpun, sebanyak 22 orang saat ini masih menjalani rawat inap di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Boro Selorejo (7 orang), Klinik Pelita Husada Selorejo (6 orang), Puskesmas Kesamben (3 orang), dan RSUD Wlingi (2 orang). Sementara itu, 42 orang lainnya telah menjalani rawat jalan di berbagai fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Boro Selorejo (22 orang), Klinik Pelita Husada Selorejo (1 orang), WAVA Husada Kesamben (1 orang), Klinik Ramdhani (2 orang), Bidan Umi (9 orang), Bidan Andin (1 orang), Bidan Wanti (2 orang), dan Bidan Tutik (2 orang).
Kepala Puskesmas Boro dan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menduga, berdasarkan masa inkubasi dan gejala yang muncul, keracunan ini disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Sampel makanan juga akan dikirimkan ke laboratorium Polda Jawa Timur untuk penyelidikan lebih lanjut. Kondisi pasien yang menjalani rawat inap terus dipantau oleh pihak medis, sementara pasien rawat jalan juga dalam pemantauan pihak medis dan perangkat desa.
Priska
Posting Komentar