LEBAK, MNnews | Bencana Banjir Bandang yang terjadi pada Tahun 2020 silam di Kabupaten Lebak menyisakan luka yang mendalam dan dampaknya terasa hingga sekarang khususnya terhadap masyarakat yang terkena dampak
Akibatnya banyak warga yang terpaksa harus meninggalkan rumah dan daerahnya dikarenakan porak poranda akibat bencana tersebut, hingga solusi sementara muncul dari Pemerintah Kabupaten Lebak yakni membuat Hunian Sementara (HUNTARA) bagi warga yang terdampak
namun rupanya ini bukanlah solusi yang kongkrit dan jangka panjang, apalagi mengingat hingga hari ini Selasa 20 Mei 2025 sebanyak 112 warga yang tinggal di HUNTARA masih kebingungan akan dibagaimanakan kedepannya. Hal ini diungkapkan oleh Sepdi Hidayat, Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) Perwakilan Pandeglang
“Sudah genap 5 tahun mereka dibiarkan tinggal di Hunian Sementara (HUNTARA), seolah dipaksa berteman dengan kondisi yang memprihatinkan, dan itu bukanlah waktu yang sebentar” katanya
Aktivis sekaligus Ketua KUMALA Pandeglang itu juga mempertanyakan perhatian pemerintah kabupaten lebak terhadap korban pasca bencana alam tahun 2020 silam, baginya persoalan ini dapat diselesaikan asal dengan penanggapan yang serius dan maksimal
“saya kira persoalan ini bukan persoalan yang sulit untuk diselesaikan bagi yang namanya pemerintah, karena mau bagaimana pun persoalannya sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dalam hal menyelesaikan itu, khususnya pemerintah kabupaten lebak yang hari ini dipimpin oleh BUPATI baru Pak Hasbi Jaya Baya, mengingat fenomena ini sudah berjalan cukup lama yaitu 5 tahun, bisa juga ini menjadi momentum yang bagus bagi beliau untuk lebih membangun citra positif”, sambungnya
terakhir ia membandingan kondisi korban bencana yang ada di kabupaten lebak dengan yang ada di kabupaten bogor, secara jelas terlihat perbandingan perhatian kedua pemerintah kabupatennya dalam menangani persoalan tersebut
“mari kita lihat korban bencana yang ada di kabupaten bogor, pasca bencana tidak selang lama mereka langsung dibangunkan Hunian Tetap (HUNTAP), berbeda dengan Lebak yang korbannya hanya dibangunkan HUNTARA yang mirisnya hingga hari ini belum juga dibangunkan HUNTAP. Saya hanya mengingatkan bahwa mereka para korban pun adalah sebagian dari banyaknya warga lebak yang perlu diperhatikan pemerintah, mereka juga sebagian dari warga lebak yang waktu pilkada kemarin berkontribusi dalam memberikan suara kepada Bupati terpilih, jadi saya berharap fenomena ini segera dapat diselesaikan, jangan sampai malah Provinsi atau Pemerintah Pusat yang menyelesaikan, kita harus malu”, tegasnya.
Sepdi
Posting Komentar