Sejumlah Wilayah di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir Usai Hujan Deras

Bekasi, MNnews I Hujan deras yang mengguyur sejak sore memicu banjir di berbagai titik di Kabupaten Bekasi. Salah satu lokasi terparah berada di lampu merah Flyover Jalan Deltamas Boulevard, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Senin (7/7/2025) Sore.

 

Genangan air yang mencapai lutut orang dewasa menelan sejumlah kendaraan—khususnya mobil—hingga mesin mati. Rekaman video warga yang tersebar di media sosial menunjukkan arus cukup deras membelah badan jalan dan menyebabkan lalu lintas tersendat, sementara pengendara terpaksa menepi atau berbalik arah.

 

Meluapnya Sungai Cilemah Abang memperburuk situasi. Air limpasannya merendam kawasan Cikarang Baru di Kecamatan Cikarang Utara dan wilayah sekitar Kaliulu. Sejumlah pengendara sepeda motor dilaporkan mogok karena mesin kemasukan air, menambah panjang antrean kendaraan di jalur penghubung kawasan industri dan permukiman.

 

Warga menuturkan banjir semacam ini kerap berulang setiap kali hujan berlangsung lama. Mereka menilai buruknya sistem drainase dan minimnya perawatan saluran air membuat genangan sulit surut. “Setiap hujan deras selalu begini. Got sudah penuh sampah, air tidak mengalir,” ujar Rahmat (38), warga Hegarmukti.

 

Menanggapi kondisi tersebut, Helmi mengatakan kepada media disejumlah wilayah di Bekasi terdampak banjir  tim gabungan—terdiri dari BPBD, PMI, Banser GP Ansor, relawan, serta TNIPolri—telah diterjunkan sejak pukul 19.00 WIB. “Prioritas kami mengevakuasi warga di titik rawan, terutama Desa Simpangan, Hegarmukti, Lemahabang, dan Cikarang Utara,” ujarnya.

 

Data sementara BPBD menunjukkan ratusan rumah tergenang dan sedikitnya 70 kepala keluarga (KK) terdampak di RT 04/02 dan RT 01/03 Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Untuk Tanjungsari sekitar 85 KK terdampak dan Karangraharja sekitar 65 KK.

 

Dapur umum disiapkan di kantor desa setempat, sementara posko kesehatan lapangan didirikan untuk mengantisipasi penyakit akibat air kotor.

 

BPBD mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai agar siaga mengungsi apabila debit air terus meningkat. “Kami pantau cuaca hingga dini hari, dan tim standby 24 jam,” kata Helmi.

 

Penulis: Haris Pranatha, Kepala Biro Bekasi, Jawa Barat (Pers Nasional).



 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama