Header Ads Header Ads Header Ads src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYreO2_GRKs0qrqPrB4m6FRFAuXFZ_I664RZ3JTKUPEzvXJfwbWhq47d7Gw9gJHHjsRa5QqpJqB3QTVuogSZZ1Tv-boa_OO8b5Xt56Z9mdusc-0Ajf3P-x2GeAMPjlKBi0VFcSSmZ2Awc709szEhVi1ChvAIkoy4q33OL5FsFv59wt0Hb4XCUDy13tdSM/s320/20250325_124654.jpg' alt='Header Ads'/> Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads Header Ads

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih Pimpin Larung Kembang Petik Laut Pantai Sadeng

Gunungkidul, MNnews I  Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, dengan menaiki kapal nelayan memimpin langsung larung Kembang ketengah laut dalam acara sedekah laut atau Petik Laut di pantai Sadeng, Girisubo,Gunungkidul, pada hari Rabu Pahing 9 Juli 2025.

 

Petik laut pantai Sadeng merupakan ritual yang dilaksanakan setiap setahun sekali yang diadakan oleh para nelayan Pantai Sadeng  bersama warga masyarakat Kalurahan Pucung dan  Songbanyu, Girisubo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

 

Prosesi sedekah laut atau lebih dikenal petik laut inipun  menarik perhatian masyarakat Gunungkidul bahkan dari berbagai daerah yang sengaja datang menyaksikan labuhan sedekah laut yang berlangsung mulai pukul 09:00WIB dengan dilaksanakan kirab budaya dengan diiring tiga kereta kencana dari Kraton Ngayogjokarto Hadiningrat. Masyarakat nelayan, petani dan pengunjung tumpah ruah memadati pantai Sadeng untuk menyaksikan secara langsung petik laut.

 

Kirab budaya yang mengambil start di pangkalan Angkatan Laut Pantai Sadeng dengan finish di kompleks gedung TPI Sadeng. Pengunjung memadati lokasi diadakanya genduri laut yang sudah di siapkan oleh panitia. Sebelum dilangsungkan Larung sedekah laut, diadakan upacara adat nelayan pantai Sadeng.

 

Ketua Panitia Penyelenggara, Parmin mengatakan Petik Laut sudah menjadi tradisi bagi nelayan setempat.

hal ini sudah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan satu tahun sekali, terang Parmin. Agenda kegiatan yang diadakan,sudah kita mulai dari tanggal 2 Juli kemarin dengan lomba Voli. Tanggal 7 acara kesenian campursari dan puncaknya hari ini dengan agenda melarung sesaji dan hiburan ledek serta malam harinya diadakan pagelaran wayang kulit.

 

 

 

 

 

Sesaji yang dilarung berisi berbagai hasil bumi dari pertanian warga. Sesaji ini dibuat dalam bentuk gunungan, dan dilarung ke tengah laut menggunakan kapal nelayan.

 

Tradisi ini pun juga menarik perhatian Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih untuk mengikuti jalannya upacara dari awal sampai selesai.

"Saya turut senang atas penyelenggaraan acara yang diselenggarakan warga masyarakat dan Nelayan di Pantai Sadeng. Semoga budaya Petik Laut dapat mempererat tali silaturahmi dan rasa gotong royong warga masyarakat di Pantai Sadeng." kata Bupati.

 

Lebih lanjut, Bupati berharap melalui kegiatan budaya seperti ini dapat memumpuk semangat dan rasa tanggung jawab utamanya para nelayan Pantai Sadeng untuk dapat menjaga dan merawat alam sehingga memberikan keberkahan dan kesejahteraan dengan hasil tangkapan laut yang melimpah.

 

Bupati Gunungkidul juga turut mengikuti prosesi larung sesaji yang dilakukan di tengah laut dengan menaiki kapal-kapal nelayan setempat. Tanpa ada rasa canggung, Bupati Endah Subekti Kuntariningsih bahkan memilih naik kapal skoci bersama nelayan dan sejumlah panitia dikawal Danlanal, Kapolsek Girisubo dan pejabat lainya.

 

Sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Gunungkidul, Pantai Sadeng menghasilkan produksi ikan cukup besar, hasil tangkapan ikan laut tahun 2023 sejumlah 3.123 ton dan meningkat di Tahun 2024 sejumlah 3.181 ton, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Hery Sulistio Hermawan saat memberikan sambutanya

 

"Maka Sadeng menjadi tulang punggung dalam pemenuhan kebutuhan produk perikanan masyarakat DIY. Oleh karena itu, pengelolaan kawasan ini menjadi sangat penting, baik dari segi pengembangan ekonomi, peningkatan kualitas hidup nelayan, maupun perlindungan terhadap kelestarian lingkungan laut."

 

Ia mengatakan, Petik Laut adalah sebuah tradisi yang sangat sarat makna. Petik Laut mencerminkan kedekatan masyarakat pesisir dengan alam dan laut sebagai sumber kehidupan mereka, dan itu adalah simbol dari rasa syukur masyarakat terhadap kelimpahan hasil laut yang telah menjadi sumber penghidupan selama berabad-abad.

 

"Lebih dari itu, Petik Laut mengandung filosofi yang sangat mendalam: menjaga keseimbangan alam, melestarikan budaya, dan mempererat solidaritas antarwarga. Inilah yang menjadi salah satu dasar penting dari keberlanjutan hidup nelayan, yang seiring berjalannya waktu semakin membutuhkan perhatian kita semua."

 

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih berharap, sinergi antara Pemerintah Provinsi DIY dengan Pemkab Gunungkidul melalui program kegiatan maupun fisik dapat meningkatkan produktifitas Pantai Sadeng.

 

"Mari kita wujudkan dengan menjaga kebersihan kawasan pantai yang bersih, asri, dan sehat sehingga wisatawan dapat semakin banyak yang berkunjung serta peningkatan fasilitas sehingga dapat menunjang kebutuhan para nelayan dalam meningkatkan kualitas dan hasil laut kita."

 

Sementara itu, ketua nelayan Pantai Sadeng, Mbah Sarpan, mewakili seluruh nelayan dalam kesempatan tersebut menyampaikan aspirasi sebagai harapan. Nelayan Sadeng sangat berharap akan adanya sebuah pabrik es batu untuk kepentingan pengawetan ikan hasil para nelayan. Karena selama ini hanya mengambil pasokan es dari luar daerah, yaitu dari Pacitan, terangnya.

 

Hadir dalam acara sedekah laut pantai Sadeng antara lain, Gubernur DIY yang diwakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Kapolda, Danlanal, Bupati Gunungkidul bersama OPD, Danpolairut, Dandim Gunungkidul, Kajari, Kapolres, Panewu Girisubo bersama Forkompinkap, Ketua Nelayan se Gunungkidul, Lurah Pucung dan Songbanyu dan sejumlah undangan lain.

 

( Penulis: Wajiyo )

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama