Bantul, mitranegaranews.co || Kasubang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul bersama seorang stafnya, menghindar dan bahkan menolak dikonfirmasi saat warga dan awak media mendatangi Kantor Bawaslu Bantul di Jalan Parangtritisr Km.11, Dukuh, Sabdodadi, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu Tanggal 8 Mei 2024.
Peristiwa bermula saat warga perwakilan dari dapil 3 Bantul dan didampingi 3 awak media masing masing dari MNNews, Radar.net dan Tribuncakranews.com datang ke Kantor Bawaslu Bantul, sekira Pukul 12:45 WIB, perwakilan warga tersebut bermakasut menanyakan kepada Bawaslu Bantul terkait aduan dugaan many politik.
Perwakilan warga Kapanewon Dlingo bernama Sumardi dan warga Kapanewon Imogiri bernama Panuntun yang akan menanyakan tindak lanjut Bawaslu, dengan bukti tambahan yang sudah disampaikan ke Bawaslu pada 23 April 2024 yang lalu, bukti tambahan tersebut adalah surat pernyataan dari 2 orang kader dan 5 orang pemilih yang menyatakan telah menerima dan atau membagikan uang dari Caleg menang Partai Golkar dari Dapil 3 Bantul.
Sumardi menyampaikan,"sejak awal dirinya bertanya ke Kasubag Rahmat, sudah mendapat tanggapan dengan nada tinggi, padahal sudah saya sampikan, bahwa saya hanya menanyakan informasi perihal tindak lanjut Bawaslu terkait kasus dugaan money politik di Dapil 3 Bantul yang belum diketahuinya," terang Sumardi.
Sumardi juga menambahkan," jika Kasubag Rahmat tidak berkenan saat awak media mengambil vidio saat koordinasi mereka. Salah satu staf perempuan di Bawaslu Bantul pun juga menolak saat mau ditanya dan berlari menjauh untuk menghindari kamera wartawan,"jelas Sumardi.
Dalam kesempatan tersebut Sumardi maupun Panuntun sangat menyayangkan respon atau tanggapan oleh Kasubag Bawaslu Bantul maupun stafnya, tindakan mereka terkesan alergi dengan kamera wartawan. Semestinya seorang pejabat publik, saat dikonfirmasi mampu memberikan atau menyuguhkan informasi seluas luasnya sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan.
(Red)
Posting Komentar