Bekasi, mitranegaranews.co – Ikhlas merupakan salah satu pilar utama dalam ajaran Islam. Hal tersebut disampaikan oleh Haris Pranatha, seorang Paralegal dari Organisasi Advokat (OA) Feradi WPI DPC Kabupaten Bekasi, sekaligus Kepala Biro Bekasi, Jawa Barat, Mitra Negara Media Grup (PERS) dalam kajian islami pada Sabtu (13/9/2025) Malam.
Menurutnya, ketulusan hati menjadi inti dari setiap amal perbuatan. “Ikhlas bukan sekadar melakukan kebaikan, melainkan melakukannya semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan balasan duniawi apa pun,” tandas Haris.
Ia menjelaskan, dalam Islam keikhlasan memiliki dimensi yang luas dan mendalam. Setidaknya terdapat lima dimensi yang dapat mencerminkan nilai luhur keikhlasan dalam kehidupan seorang Muslim.
Pertama, tidak mengharapkan imbalan. Segala bentuk amal kebaikan yang diniatkan semata untuk meraih ridha Allah SWT akan bernilai tinggi di sisi-Nya.
Kedua, tidak mengharapkan penghargaan. Orang yang ikhlas tidak mencari pujian atau pengakuan dari manusia, karena tujuannya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ketiga, tidak mengharapkan ucapan terima kasih. Seperti dicontohkan Sayidah Fathimah az-Zahra yang memberikan makanan kepada fakir miskin tanpa berharap balasan apa pun, hanya ridha Allah SWT yang diharapkan.
Keempat, tidak mengharapkan balas budi. Mereka yang ikhlas senantiasa menebar kebaikan tanpa menanti timbal balik dari orang lain.
Kelima, tidak mengharapkan penghormatan. Sebab, penghormatan sejati hanya datang dari Allah SWT, bukan dari pengakuan manusia.
“Dengan memahami dan mengamalkan lima dimensi ini, seorang Muslim dapat menyucikan niat, memperkuat ketulusan dalam ibadah dan amal, serta meraih kedekatan dengan Allah SWT,” pungkas Haris.
Red
Posting Komentar