Gunungkidul, MNnews | Pesta rakyat yang dikemas dalam rangka kegiatan Bersih Desa ( Rasulan ) Botodayaan, Rongkop, Gunungkidul,DIY yang sangat meriah dan antusias bisa berjalan sukse, berkat ditangani oleh Karang Taruna Loka Nawaseta Kalurahan Botodayaan. Puncak acara bersih desa ( rasul ) berlangsung pada hari Rabu Kliwon, tanggal 28 Mei 2025.
Berbagai kegiatan digelar untuk memeriahkan rasulan berjalan hampir satu Minggu. Mulai dari turnamen bola voly plastik, senam masal, kesenian campur sari, uyon uyon (karawitan), pentas seni reog dan jathil dan sebagai puncak acara adalah kirab budaya dengan peserta dari 21 Padukuhan se Kalurahan Botodayaan, pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025, siang.
Sebagaimana dikatakan oleh ketua Panitia yang merupakan ketua Karang Taruna Botodayaan, Marsidi, kepada awak media mengatakan, untuk tahun ini, panitia bersih Desa atau Rasul diampu oleh Karang Taruna bekerjasama dengan dukuh dari 21 Padukuhan, sehingga event rasul ini bisa berjalan. Padahal kami Karang Taruna ini kasnya saja nol, tapi berkat kerja keras kami, dengan RAB sekitar Rp 80 juta semua biaya kegiatan bisa tertutupi. Selain swadaya masyarakat , kami panitia juga mencari donatur, termasuk dari mas Tejo yang berkontribusi cukup besar, terang Marsidi.
Hadir dalam perayaan rasul Kalurahan Botodayaan hari ini antara lain, Ketua DPRD DIY yang diwakili Ternalem, Ketua komisi B, DPRD Propinsi DIY, Dwi Wahyu, Panewu Kapanewon Rongkop yang diwakili Panewu Anom, Kardiyono, Lurah Kalurahan Botodayaan,Wasija, S.Pd beserta jajaran Pamong dan Bamuskal serta undangan lain.
Iring iringan kirab gunungan dari 21 Padukuhan sesampai di Balai Kalurahan dilakukan serah terima dari Lurah Kalurahan Botodayaan kepada ketua adat.
Ketua Komisi B, DPD Propinsi DIY, Dwi Wahyu dalam sambutanya mengatakan, kami memakmurkan beliau bapak Ketua DPRD DIY, pak Nuryadi yang tidak bisa hadir karena ada acara penting, beliau mewakilkan bapak Ternalem. Selanjutnya saya selaku ketua komisi B yang baru pertama kali hadir di acara rasul Botodayaan, sangat apresiasi dan bangga terhadap Karang Taruna yang sudah bekerja keras sehingga terlaksananya rasul pada hari ini. Semoga kedepanya, teman teman Karang Taruna yang sudah hadir bertemu kami di Komisi B, berdiskusi banyak menceritakan tentang potensi yang ada di Kalurahan Botodayaan, seperti yang disampaikan pak Lurah didepan tadi. Nantinya bisa mempersiapkan dari jauh hari kegiatan seperti ini yang bisa dibiayai oleh Dinas Kebudayaan dengan anggaran dari Danais. Sehingga tidak membebani dan memberatkan warga masyarakat dengan iuran.
Sementara itu, menurut Lurah Kalurahan Botodayaan, Wasija,S.Pd, kegiatan Bersih Desa atau Rasul di Kalurahan Botodayaan memang bisa diadakan secara serentak oleh masyarakat dari 21 Padukuhan yang berpartisipasi. Untuk menggelar semarak rasulan ini dibiayai oleh masyarakat sendiri dengan cara swadaya dan didukung oleh berbagai donatur. Sedangkan Pemerintah Kalurahan tidak mengeluarkan biaya. Semua bentuk bentuk kegiatan kami serahkan kepada panitia yang dihandle oleh Karang Taruna, terang Lurah.
Usai kirab dan kenduri, selanjutnya masyarakat Botodayaan yang tumpah ruah memenuhi halaman Balai Kalurahan dan sekitarnya, menyaksikan hiburan jathilan hingga sore hari dan pada malam harinya masih dilangsukan pertunjukan wayang kulit dengan dalan Ki Rustiyanto, S.Pd.
(Penulis : Wajiyo)
Posting Komentar