Gunungkidul, MNnews |™Kepala Kementrian Agama Kabupaten Gunungkidul, KH. Mukhotib, M.Pd.I secara langsung membuka acara pembinaan Da'i Da'iyah. Acara pembinaan da'i da'iyah berlangsung di aula gedung PLHUT, kantor kementrian agama Kabupaten Gunungkidul, jl. Kyai legi, Sumbermulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, pada hari Rabu, 14 Mei 2025.
Ditandai dengan pembacaan umulkitab ( alfatihah ), Kepala Kemenag Kabupaten Gunungkidul, Mukhotib, secara resmi menyatakan, pembinaan da'i dan da'iyah dimulai. Sekaligus Kepala Kemenag juga memberikan sambutanya. Yang disampaikan antara lain ialah, dengan diadakanya pembinaan para da'i dan da'iyah ini diharapkan para da'i untuk terus menyampaikan nilai nilai agama yang baik di seluruh Gunungkidul. Sehingga Gunungkidul menjadi daerah yang Baldstun toyibatun warobbun G
ghofur.
Menurut Kyai Mukhotib, saat ini Gunungkidul dari indeks harmonisasi kondisi atau suasana modernisasi, hidup rukun masyarakatnya mendapatkan nilai yang baik di segala bidang. Termasuk di bidang politik, mulai dari pemilu hingga pilkada, semua ASN terutama di Kemenag, tidak ada yang terlibat dalam politik praktis, alias aman. Selaku Kemenag Gunungkidul, Mukhotib berharap agar semua peserta untuk mengikuti pelatihan atau pembinaan sampai selesai karena akan diberikan ilmu dengan materi materi yang sesuai oleh para nara sumber yang kompeten.
Menurut Ahmad Munir, SH, M.A, kegiatan pembinaan yang diadakan oleh Kemenag Kabupaten Gunungkidul hari ini diikuti oleh 90 da'i da'iyah dari seluruh Kapanewon se Gunungkidul.
Sementara itu yang menjadi nara sumber dalam pembinaan da'i da'iyah hari ini adalah Edi Mustofa dan Muhsin Kalida. keduanya memberikan materi yang berbeda. yaitu, Etika dakwah dan Dakwah Mikenial dan ramah disabilitas.
Edi Mustofa dalam materinya antara lain menyampaikan bagaimana para da'i da'iyah menjadi pendakwah yang membawa kesejukan. Dakwah itu mengajak bukan mengejek. dakwah itu merangkul bukan memukul, da'i itu mendidik bukan membidik (mencari cari kejelekan orang lain/kelompok lain ), dakwah itu menyayangi bukan menyaingi. Dakwah itu membina bukan menghina, serta dakwah itu mencari solusi bukan mencari simpati. Jadi tugas da'i da'iyah adalah sebatas menyampaikan dan mengajak kebaikan.
Sementara itu, pemateri kedua, bapak Muhsin Kalida dengan materi Dakwah Mikenial dan ramah disabilitas. Kita harus mengikuti arus perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi. Seorang da'i tidak boleh gaptek, setidaknya harus memiliki akun media sosial untuk menyampaikan nilai nilai dakwah Islam agar dikenal oleh masyarakat luas. da'i harus memiliki strategi dakwah secara jelas dalam melihat berbagai hal yang menjadi persoalan.
Kenapa disebut sebagai generasi Milenial, yaitu generasi yang lahir bersamaan dengan munculnya tehnologi informasi dan komunikasi. Dakwah melalui media sosial seperti saat ini adalah menjadi tuntutan jaman. Kita harus melek tehnologi, terang Muhsin Kalida.
( Penulis : Wajiyo )
Posting Komentar