Gunungkidul, Mitranegaranews.co | Rombongan tim lomba Pengagungan Kapanewon Rongkop tiba di Padukuhan Ngelo, Petir, Rongkop, Gunungkidul, disambut cukup meriah oleh warga masyarakat dengan berbagai kesenian, seperti gejok lesung, thoklik atau thek-thek, tari-tarian, paduan suara, karawitan hingga paduan suara.
Sebelum datang di Padukuhan Ngelo yang ditunjuk sebagai dusun semple, tim dari Kapanewon Rongkop, disambut oleh Pemerintah Kalurahan Petir di Balai Kalurahan setempat. Sesampainya di Padukuhan Ngelo, tim yang dipimpin langsung oleh Panewu Anom oleh pemandu acara yaitu Maryono dan Erlina diajak mengelilingi wilayah RT 06, RT 07 dan RT 08 dan pusat kegiatan acara di Balai Padukuhan.
Sampai di RT 06 tepatnya di gardu ronda ada tampilan gejok lesung, stand UMKM warga RT 06. ada KWT Berkah Ilahi, ada kelompok tani bodeh lestari yang menanam bawang merah dan sayuran bahkan kolam lele. Perjalanan selanjutnya menuju RT 07 yang disambut senam oleh kelompok ibu ibu warga RT 07. Juga ada KWT yang menanam berbagai sayur seperti terong, tomat, cabai dan timun.
Sementara di Kelompok RT 08, tim dan rombongan lain di suguh kesenian thoklik atau thek thek. Di wilayah RT 08 nampak lingkungan tertata rapi dengan pagar bumi terbuat dari bambu dengan warna cat semua putih. Juga lingkungan di penuhi umbul umbul dan bendera merah putih di setiap depan rumah warga dan pojok pojok kampung dihias bendera pancasila karena berjajar 5 tiang.
Perjalanan tim penilai selanjutnya menuju pusat acara dan penilaian administrasi Padukuhan dari RT, RW, LEMBAGA, termasuk komponen pendukung lainya. Untuk menuju Balai padukuhan, rombongan tim disambut oleh pentol tembem serta kelompok senam.
Barulah memasuki Balai Padukuhan dengan disambut Gending Gending gamelan, tari tarian dan paduan suara sebelum acara dimulai. Dalam acara tersebut ada pemaparan program kerja panitia 17 Agustus Padukuhan Ngelo, sambutan Lurah Kalurahan Petir, penilaian administrasi padukujan dan lembaga setingkat serta ditutup dengan pesan kesan oleh Panewu Kapanewon Rongkop.
Dalam sambutannya Lurah Kalurahan Petir, Salju S. I. P menjelaskan bahwa Padukuhan Ngelo ditunjuk oleh desa untuk mewakili Kalurahan Petir dalam lomba Keagungan ini sangat siap dan maksimal dalam pelaksanaanya. Baik dari segi kekompakan warga, partisipasi dan pembangunan secara mulai dari pagar pekarangan, pengecatan Balai Padukuhan, takut, pagar serta tempat tempat lain dilakukan secara swadaya masyarakat. Demikian juga menciptakan lingkungan yang bersih dan pembuatan taman taman mini, ada juga tanaman sayur dan buah disiapkan oleh warga masyarakat secara swadaya.
Sedangkan Piraorunito selalu ketua pelaksana peringatan HUT ke 80 RI sekaligus panitia lomba menyampaikan laporan kegiatan secara keseluruhan yang sudah dimulai sejak awal bulan Juni 2025. Semua kegiatan dilakukan secara gotong royong dan swadaya murni. Dari total keseluruhan biaya menghabiskan 100 juta lebih.
Sementara itu, baik dari Panewu Anom Kardiyono maupun ketua tim penilai, ibu Rahma dari jawatan Pamong Praja, keduanya memberikan apresiasi luar biasa atas kekompakan warga masyarakat Padukuhan Ngelo dalam penyajian berbagai bidang materi lomba, juga penataan lingkungan yang menjadi asri, bersih dan atas keterlibatan warga masyarakat dari usia dini hingga lansia, semuanya ikut berpartisipasi yang luar biasa. Bahkan para tim juri hingga Lurah dan pamong yang mengiring tim lomba dari Kapanewon ikut senam diperempatan jalan protokol dusun.
Bahkan Panewu Anom, Kardiyono, S. I. P, M. M selain mengapresiasi atas partisipasi seluruh warga Padukuhan Ngelo, juga mengatakan bahwa ternyata masyarakat Ngelo sudah lebih awal melaksanakan program Bupati Gunungkidul dengan menanam buah buahan dan sayur mayur di pekarangan rumah serta menghias kampung dengan nuansa merah putih lambang kemerdekaan bangsa Indonesia. Dengan tema nyawiji bangun negoro soko ndeso ( bersatu membangun negara dari desa), ini memberikan motif
Wajiyo
Posting Komentar